Senin, 30 Maret 2009

Doa yang Mengancam
Sutradara: Hanung BramantyoCerita dan Penulis Skenario: Jujur PranantoPemain: Aming, Titi Kamal, Ramzi, Dedi Sutomo, H Djojon, dan Nani Wijaya. Special Appearances: Cici Tegal, Berliana Febriyanti, Cahya Kamila, Zaskia A Mecca, Oka Antara, Desta Club80’s.
Film ini menunjukkan bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap doa-doa yang kita panjatkan. Pengabulan doa, ternyata dilakukan Tuhan dengan cara yang berbeda-beda; langsung, ditunda atau dengan bentuk lain. Sebagai manusia, kita harus sadar sepenuhnya bahwa semua yang kita dapati ini adalah anugerah dari Tuhan. Yang membedakan antara orang sholeh dengan tidak adalah sikapnya dalam menerima anugerah itu. Film ini mengajarkan kita tentang itu.
“Usaha tanpa doa adalah kesombongan, doa tanpa usaha adalah kesia-siaan“
Di dalamnya, kita bisa menemukan pesan moral meskipun muncul dalam dialog yang terkesan sambil lalu. Ketika Madrim mengeluh, Kadir sang sahabat menyaut: “Yang paling makbul itu doa ibu. Gimana mau dapet berkah kalo lo nggak pernah nyenengin emak lo.”
Film ini bukan sekadar menghibur tetapi juga mencerahkan jiwa-jiwa yang kosong, hehe.. Dalam film diceritakan Aming sampai mengancam Tuhan bahwa ia akan murtad jika hidupnya tidak juga berubah. Namun, ketika segala sesuatu dikabulkan namun muncul masalah baru yang lebih pelik, bukankah doa tadi justru didengar oleh setan? Nyata-nyatanya tidak semua doa akan dikabulkan dan kita perlu menyadarinya sebelum mengancam yang kuasa. Doa itu penting. Bisa direfleksikan, sudahkah kita berdoa dengan layak dan pantas?



Makna yang tersirat dari film ini:
1. Kalau pengen punya indera ke-6 (6th sense), ancam aja ALLOH...jadi bisa temenan sama setan. (A'udzubiLLAH min dzalik!) Kesimpulannya, kecuali Nabi, orang2 yang merasa punya kelebihan seperti Madrim, itu bukan lah mauhibah dari ALLOH tapi itu bisikan dari syaithon.
2. Jadi orang harus kerja keras untuk maju. Tapi jangan lupa juga berdo'a & tawakkal. Yakin bahwa ALLOH pasti akan menjawab do'a kita, apa pun cara-NYA...sesuai apa yang kita minta, menggantinya dengan yang lebih baik dari yang kita minta atau akan dijawab di syurga-NYA kelak.
3. Pandai2 lah bersyukur. Jangan hanya merasa kurang & kurang terus. Mensyukuri ni'mat-NYA diiringi dengan do'a & ikhtiar.
4. Jangan lupa sama orang tua & sekeliling kalau udah sukses. Siapa pun & apa pun masa lalu orang tua kita.
5. Jangan pernah berfikir bahwa kehilangan adalah akhir dari segalanya. Karena masih ada hari esok yang nggak pernah kita tahu apa jadinya. Hikmah itu indah. Trust me!
Salutzzzzzzz lah pokoknya..........